Sabtu, 27 Oktober 2012

Fenomena Buah "Berry Hitam"

Mungkin yang satu ini antara tidak penting dan penting untuk dibahas. Berdasarkan data RIM pada September 2012, Indonesia dinobatkan sebagai pengguna BlackBerry terbesar se-Asia Pasifik. Namanya juga Asia Pasifik, tentunya meliputi Papua Nugini, Australia dan Selandia Baru. BlackBerry mendominasi pasar smartphone di Indonesia dengan 27%, diikuti Symbian 20%, Android 10%, Windows Phone 8%, dan iOS 2% (dari Tekno Kompas).

Logo BlackBerry
Setelah itu akan muncul pertanyaan: apa saja yang ditawarkan BlackBerry hingga memaksa lebih dari 5 juta orang Indonesia membelinya? Secara pribadi, saya membeli smartphone yang ber-operating system Android di saat hampir semua orang yang mengaku 'gaul' membeli BlackBerry. Suatu saat saya iseng bertanya kepada teman saya, "Kenapa pilih menggunakan BB (BlackBerry)?". Jawabannya pun cukup simpel, "Biar bisa BBM-an (BBM=BlackBerry Messenger)" katanya. Adanya instant messaging BBM bahkan menjadi alasan sebagian besar pengguna membeli BlackBerry, meskipun ada juga alasan konyol lain seperti mengikuti tren, ingin dianggap 'gaul', sekedar gaya, dan sebagainya. RIM sendiri menyebutkan, keunggulan Blackberry dibandingkan ponsel lain adalah layanan push email, namun berapa persen pengguna BlackBerry Indonesia yang memanfaatkan layanan ini? Saya yakin, >90% dari mereka hanya menggunakan layanan BBM pada BlackBerry. Bagaimana dengan fitur lain seperti full backup, 3rd party software, atau app world? Hanya sebagian kecil pengguna yang tahu, apalagi pernah menggunakannya.

Satu lagi pengalaman yang saya peroleh dari mengamati pengguna BB. Saat server BlackBerry se-Asia Pasifik mengalami gangguan, beberapa pengguna BlackBerry di Indonesia mulai mengomel sendiri di social media, seperti "BBM pending mulu, Ind**at nyebelin..", adalah konyol. Kemudian saya dapat menyimpulkan bahwa yang update status atau nge-tweet semacam itu adalah mereka yang tidak paham dengan smartphone yang mereka pegang itu sendiri. Server dan operator seluler, keduanya hal yang berbeda jauh, meski keduanya seringkali saling berhubungan. Singkat kata, mereka yang menyalahkan operator pada saat terjadi gangguan server mungkin tidak sadar bahwa yang dipegangnya saat itu adalah BlackBerry yang punya server tersendiri. Mungkin mereka pikir sistem kerja BlackBerry masih sama dengan Symbian (Menurut pengamatan saya, Nokia E-series yang ber-operating system Symbian sempat booming sebelum muncul BlackBerry).

Jadi secara umum, BlackBerry dikatakan smartphone bila dipegang oleh mereka yang benar-benar smart user. Orang kantoran, pebisnis, atau pekerjaan lain yang menuntut orang terlalu sibuk hingga tidak sempat membuka e-mail masuk, sangat cocok menggunakan BlackBerry. Tidak percaya? Buka Aplikasi dan Software BlackBerry dan baca "Teknologi Pengiriman Push". Bisa kita lihat sasaran utama RIM untuk produk smartphone mereka bukanlah setingkat pelajar atau mahasiswa yang hanya ingin dibilang 'gaul', tapi para businessman, atau mungkin orang yang mempunyai intensitas berkirim surel cukup tinggi.

Thanks :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar